top of page
Search
  • Writer's pictureBaramoeda

Pertanian Terpadu: Panen 1 Kali, Untung 2 Kali

Oleh: Nida Rahmatul Ula

Bisnis pertanian belakangan ini cukup banyak digemari oleh berbagai kalangan, termasuk anak muda. Banyak yang memulai bisnis ini karena sarana dan prasarananya mudah didapatkan, serta bisnis ini pun didukung dengan kondisi iklim tropis di Indonesia yang membuat beberapa tanaman terutama tanaman pangan mudah tumbuh dengan baik. Selain itu, keuntungan dari bisnis ini pun cukup tinggi, bahkan bisa sampai puluhan juta rupiah.


Bisnis pertanian yang banyak digeluti saat ini cukup beragam, ada yang bergelut di bidang hidroponik, bibit tanaman, sarana dan prasarana, pertanian 4.0, pertanian terpadu, dan lain-lain. Dari beberapa contoh tersebut, salah satu bidang pertanian yang menarik dijadikan bisnis adalah pertanian terpadu. Pertanian terpadu adalah suatu sistem pertanian yang didalamnya terdapat kombinasi antara kegiatan pertanian, peternakan, kehutanan, perikanan dan ilmu lainnya yang berkaitan. Berdasarkan pengertian tersebut, sudah terbayang bukan sistemnya seperti apa? Mudahnya dalam bisnis pertanian terpadu ini yang akan kita budidayakan dan kita jual tidak hanya satu produk (misal: tanaman saja), melainkan beberapa produk yaitu hasil dari produk tanaman dan produk hewani, contohnya tanaman sayuran, tanaman buah dan ikan, atau tanaman sayuran, daging dan telur ayam. Sehingga terbayang kan nantinya walaupun dalam satu sistem budidaya atau satu tempat usaha, tapi hasil yang kita dapatkan akan banyak dan tentunya keuntungannya pun akan lebih banyak.


Tidak hanya hasil yang kita dapatkan melimpah, harga pokok produksi pun dapat ditekan. Mengapa hal tersebut dapat terjadi? karena dalam sistem ini akan terjadi siklus yang berkelanjutan, dimana kotoran yang didapatkan dari hewan yang kita ternakkan dapat digunakan sebagai pupuk sehingga dapat menghemat biaya pupuk. Selain itu, hasil ataupun sisa tanaman yang kita budidayakan bisa digunakan sebagai pakan untuk hewan yang kita ternakkan, sehingga dapat menghemat biaya pakan untuk ternak. Keuntungan lainnya adalah dapat meningkatkan variasi sumber pendapatan, pemanenan dapat dilakukan dengan waktu berdekatan, serta dapat mengoptimalkan pemanfaatan lahan.


Contoh bisnis pertanian terpadu yang dapat diterapkan adalah longyam (balong dan ayam) yang dapat disatukan dengan tumpangsari tanaman pangan. Dalam sistem pertanian longyam akan dikombinasikan budidaya ikan yang diatasnya diternakkan ayam, dari longyam ini didapatkan hasil berupa telur ayam, daging ayam, dan ikan. Nantinya ikan yang terpilih dapat digunakan untuk membuat tepung ikan yang dicampurkan dengan bahan lainnya sebagai pakan ayam. Kemudian kotoran ayam dapat diolah untuk dijadikan pakan ikan. Selain itu tumpangsari tanaman pangan mendapatkan pupuk dari kotoran ayam dan hasil panennya dapat berupa berbagai tanaman pangan serta sisanya dapat dicampurkan sebagai pakan untuk ikan ataupun pakan ayam. Tidak hanya itu, masih banyak contoh bisnis pertanian terpadu lainnya yang dapat diterapkan. Selamat mencari tahu dan selamat mencoba!

Sumber:


Dewi, F. S. 2018. “UGM Usulkan 4 Strategi Sistem Pertanian Terpadu Berikut Ini”. [Online] https://ekonomi.bisnis.com/read/20180405/99/780412/ugm-usulkan-4-strategi-sistem-pertanian-terpadu-berikut-ini. Diakses pada 27 Mei 2020 pukul 21.40 WIB.


Mardiyanto, A. 2014. “Perencanaan Lanskap Pekarangan dengan Sistem Pertanian Terpadu”. Jurnal Lanskap Indonesia, 6(2): 37-47.


Paktanidigital. 2018. “3 Alasan Kenapa Pertanian Terpadu Harus Dilakukan”. [Online] https://paktanidigital.com/artikel/pertanian-terpadu-harus-dilakukan/#.Xs6ENcCyTIU. Diakses pada 27 Mei 2020 pukul 21.30 WIB.


Purnomo, S. 2019. “Ruang Lingkup Pertanian Terpadu”. [Online] http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/75205/ruang-lingkup-pertanian-terpadu/. Diakses pada 27 Mei 2020 pukul 20.37 WIB.


Ramadhan, A. 2020. “Ide Bisnis Pertanian Paling Rekomended di Era Modern”. [Online] https://finata.id/ide-bisnis-pertanian/. Diakses pada 27 Mei 2020 pukul 21.00 WIB.

40 views0 comments
Post: Blog2_Post
bottom of page