top of page
Search
  • Writer's pictureBaramoeda

Sederhana yang Menjadikan Hebat dan Berdampak

Oleh: Laras Prameswari

Kagum. Terkesima. Terpesona. Mungkin, itulah reaksi kalian, para anak muda, terhadap sesama anak muda yang sudah “jadi”. Tapi, bisa jadi, di balik rasa kagum, terselip rasa minder karena kalian nggak bisa seperti mereka?

-----

Sudah “jadi” di usia muda. Seperti apa, sih, yang dibilang sudah “jadi” itu? Banyak. Katakan, artis berusia muda yang punya karir moncer. Artis berusia muda yang dipercaya menjadi duta bla bla bla.

Anak muda yang sukses melanjutkan pendidikan di kampus ternama lewat jalur beasiswa. Anak muda yang punya kanal YouTube dengan pelanggan jutaan.

Anak muda yang mendirikan perusahaan rintisan yang bermanfaat bagi banyak orang. Atau, nggak usah jauh-jauh, deh, teman dekat kalian yang berhasil mendapatkan pekerjaan di perusahaan mentereng.

Jujur, kalian pasti kagum, kan dengan anak muda yang demikian? Dan kekaguman itulah yang membuat kalian memutuskan menjadi pengikut akun media sosial mereka dan memberi tanda suka pada posting-an mereka.

Kekaguman itu pulalah yang membuat kalian menjadikan mereka sebagai role model, sebagai inspirasi yang mendorong kalian untuk berusaha lebih dan lebih untuk mewujudkan mimpi kalian. Kalau memang demikian yang terjadi, bagus!

Namun, bisa jadi, ada di antara kalian yang minder dengan kesuksesan anak-anak muda tersebut. Semakin sering kalian mantengin posting-an anak-anak muda itu, semakin kalian menyadari menyadari, ada gap cukup besar antara mereka dan kalian. Mereka mampu berdampak lewat karya mereka, sementara kalian berpikir, hidup kalian B aja, gitu-gitu aja.

Dan ketika kalian mulai membanding-bandingkan, “Hebat, ya, mereka, masih muda, tapi bisa ngelakuin hal sekeren itu. Sementara, aku gini-gini aja.” atau “Hebat, ya, mereka, masih muda, tapi udah punya karir cemerlang. Sementara, aku gini-gini aja.”, tanpa kalian sadari, kalian sudah sampai pada titik minder.

Mari ambil napas dan tenangkan pikiran sejenak. Nggak, kalian nggak perlu minder saat melihat anak-anak muda atau teman kalian yang sudah “jadi” itu. Kalian tetap bisa jadi anak muda yang hebat dan berdampak seperti mereka, kok.

Dengan cara kalian tentunya. Cara yang sederhana. Iya, sederhana, namun apabila kalian melakukannya dengan sungguh-sungguh, kalian sudah memberi dampak bagi orang sekitar.

Lantas, bagaimana menjadi anak muda yang hebat dan berdampak dengan cara yang sederhana? Kalau kalian adalah anak muda yang masih jadi pelajar, jadilah pelajar yang baik. Mengumpulkan tugas tepat waktu, nggak bolos kelas, nggak titip absen, dan berperan aktif dalam kerja kelompok alias nggak sekadar “sumbang nama”.

Kalau kalian adalah anak muda yang sudah bekerja, jadilah karyawan yang baik. Nggak lelet datang ke kantor, nggak menunda pekerjaan dengan alasan abcde, dan selalu total dalam bekerja. Kalau kalian atasan, nggak semena-mena terhadap bawahan. Kalau kalian bawahan, hormat terhadap atasan.

Itu saja? Tentu tidak. Masih banyak hal sederhana lainnya dalam keseharian yang bisa kalian lakukan untuk tetap jadi hebat dan berdampak. Nggak membuang-buang makanan alias makan sampai bersih nggak bersisa. Memberikan tempat duduk di kendaraan umum kepada penumpang yang lebih membutuhkan.

Mau mengantre dengan tertib alias nggak menyerobot. Nggak lupa mematikan lampu, kipas angin, atau AC saat nggak lagi digunakan. Nggak lupa bertanggung jawab setelah buang air di toilet. Membuang sampah di tempat yang seharusnya.

Ikut membantu menyelesaikan pekerjaan rumah, menyapu dan mengepel kamar sendiri misalnya. Nggak melengos saat ada teman yang butuh bantuan. Dan, selalu ingat tomat alias tolong, maaf, terima kasih.

Iya, hal-hal di atas sepele memang. Terkesan remeh. Tapi, coba, deh, wahai anak muda, kalian merenung, apakah kalian sudah melakukan hal-hal di atas? Kalau belum, yuk, mulai sekarang, pelan-pelan, kalian coba praktekkan hal-hal di atas.

Percaya, deh, dengan melakukan hal-hal remeh, sepele, dan sederhana tersebut, kalian sudah menjadi anak muda yang hebat dan berdampak. Memang, nggak bisa menyaingi kehebatan anak-anak muda yang sudah “jadi” yang lingkup pengaruhnya sudah luas itu.

Tapi, setidaknya, kalian sudah menjadi hebat dan berdampak bagi diri kalian sendiri serta teman, keluarga, dan orang terdekat kalian lainnya. Setidaknya, kalian sudah berusaha untuk memberi contoh yang baik. Itu sudah patut diacungi jempol, lho.

Ingat, ya, nggak perlu minder terhadap teman atau anak muda yang sudah “jadi”. Kalian tetap bisa hebat dan berdampak dengan cara kalian sendiri. Cara sederhana yang belum tentu semua orang bisa melakukannya dengan baik. Cara sederhana yang bila dilakukan sungguh-sungguh, hasilnya sungguh nyata.




21 views0 comments
Post: Blog2_Post
bottom of page